Mulanya berawal di Asean Para Games Solo
2011, saat itulah aku bertemu dengan Dia. Seorang cewek lucu dan manis
yang berasal dari kota yang identik dengan simbol Ibu Kita Kartini.
Pertama kali bertemu dan melihatnya memang tidak ada kesan apapun semua
biasa-biasa saja. Akan tetapi semuanya berubah ketika lambut laun aku
mulai menyapanya, kemudian ngobrol disela-sela waktu kerja, dan akhirnya sampe saat dimana
aku bisa selalu berdua di stand yang dia miliki. Oh iya sebelumnya belum
aku sampaikan di event itu aku mendirikan usaha jasa Spa Therapist
untuk para Atlit dan dia mempunyai usaha mandiri di kain tenun.
Selama event
yang mungkin terhitung 9 hari, kita sering bertemu dan mengobrol. Waktu
itu memang tidak ada perasaan apapun dari diriku klo nantinya aku bakal
jatuh hati ke dia. Semua berjalan normal dan mengalir begitu saja, tp
perasaan itu semuanya berubah ketika di hari terakhir event kita harus
terpaksa berpisah, saat itu aku sangat merasa kehilangan apalagi ketika
di hari terakhir itu dia berpamitan untuk pulang ke rumahnya di Jepara.
Tatapan
matanya yang meneduhkan membuat hatiku rontok, melayang tidak karuan
karena kita akan berpisah, perasaan sedih pun aku tutupi biar aku
terlihat tegar melihat dia melambaikan tangan lewat mobilnya saat
pulang. Hari itu memang tampak menyedihkan semua kebersamaan yang indah
itupun harus hilang dan saya tidak tahu apakah itu akan berulang lagi.
Selang
beberapa jam ketika dia pergi meninggalkan Kota Solo, aku pun langsung
menghubungi dan memastikan dia apakah sudah sampai rumah dengan selamat.
Alhamdulilah perjalanan pulang berjalan lancar tanpa ada masalah
apapun. Perasaan lega dan senang pun langsung menghinggap di hatiku.
Komunikasi kita pun saat itu semakin intens hingga satu titik puncak
harus aku menyatakan bahwa aku suka kepada dia. Aku memang sempat
bimbang harus menyatakan ungkapan ini atau tidak tp berdasarkan
pertimbangan yang matang aku harus berani menyatakan perasaan ini, agar
tidak ada beban lagi yang ada di hatiku. Ok semuanya berjalan lancar dia
pun juga udah tahu kalau aku suka dia.. karena kendala komunikasi
akupun menyatakan rasa ini via Email... hehe karena klo mau sms pasti
gak muat karena terlalu banyak rangkaian kata yang aku buat,.. hehe
Kemudian
karena saya kangen yang tidak terbendung lagi, aku pun berminat
memberikan dia kejutan untuk datang ke Butiknya di Jepara. Perjalanan
yang panjang dan penuh pengorbanan pun aku lakukan demi bertemu dan
melihat wajah manisnya. Sekitar 6 jam harus aku lalui perjalanku naik
Bus, ini adalah pengalaman pertamaku naik bus antar kota dan sendirian
#pengalaman yang luar biasa. Akan tetapi aku tidak langsung datang ke
kotanya tapi aku ke kudus dulu (kota terdekat dari Jepara). di Kudus aku
ke Rusun seorang teman dekat yang saat ini bekerja di salah satu pabrik
elektronik ternama di Indonesia (Politron) dia bekerja sebagai staff
Riset and Development.. namanya bang Dito, teman kecil hingga besar.
Di
Kudus aq tidur di Rumah Susun yang juga tempat tinggal dari bang Dito,
ini merupakan pengalaman pertamaku juga tinggal layaknya orang kos
dengan fasilitas yang minin.. salut dengan bang dito.. thanks juga udah
nyiapin semuanya buatku. hehe
Malam
pun terasa datang lebih cepat, dengan ditemani obrolan singkat tentang
perjalanan ke kudus, cuaca yang grimis dan rasa capeku selama perjalanan
6 jam pun langsung tidak aku sia-sia kan untuk segera tidur. Hingga pagiku pun datang. Pagi ku sambut dengan ceria, dengan harapan bisa bertemu dengannya dikota yang melahirkan ibu kita kartini. Selepas jam 8 aku berangkat menelusuri jalanan kota kudus dan jepara, jalan yang belum pernah aku lewati sebelumnya. Motor bang dito pun aku pinjam untuk memuaskan hasratku bertemu dia. 2jam perjelanan aku tempuh, mengikuti jalan dan intuisi hati ke pasar deket alun-alun jepara, dengan medan yang baru kali ku lewati beberapa kali aku harus bertanya arah tujuan. hingga akhitnya aku sampe di pasar tempat si dia membuka toko atau butik tenunnya.
Alhasil, perjalananku sia-sia tidak ada dia ditokonya hanya ada penunggu yang melayani pembeli, kecewa sedikit kecewa karena pengorbanan ini tampaknya sia-sia dan memang sia-sia. Secarik kertas yang aku minta dari teman pengrajin tenun yang aku hampiri sebelumnya pun akhirnya aku berikan ke penjaga itu, kertas yang berisi untaian kata-kata ungkapan perasaan pun melayang dari sakuku berpindah ke penunggu toko itu. Dengan sedikit oleh-oleh pin yang aku beli dari ajang asean para games pun aku selipkan bersama kertas itu. Sayang tidak ada tanggapan apapun darinya, hingga saat ini malah kita kehilangan komunikasi, aku tidak tahu kabarnya sampe sejauh ini.
Selang bebarapa bulan berikutnya, akupun mengunjungi kota jepara kedua kalinya untuk berwisata dengan temen-teman namun ketika aku telpon no dia sudah tidak aktif. yaa itulah cerita, cerita yang menjadi bagian perjalanku dengan frida. Semoga dia sukses dalam karier dan hidupnya.
Alhasil, perjalananku sia-sia tidak ada dia ditokonya hanya ada penunggu yang melayani pembeli, kecewa sedikit kecewa karena pengorbanan ini tampaknya sia-sia dan memang sia-sia. Secarik kertas yang aku minta dari teman pengrajin tenun yang aku hampiri sebelumnya pun akhirnya aku berikan ke penjaga itu, kertas yang berisi untaian kata-kata ungkapan perasaan pun melayang dari sakuku berpindah ke penunggu toko itu. Dengan sedikit oleh-oleh pin yang aku beli dari ajang asean para games pun aku selipkan bersama kertas itu. Sayang tidak ada tanggapan apapun darinya, hingga saat ini malah kita kehilangan komunikasi, aku tidak tahu kabarnya sampe sejauh ini.
Selang bebarapa bulan berikutnya, akupun mengunjungi kota jepara kedua kalinya untuk berwisata dengan temen-teman namun ketika aku telpon no dia sudah tidak aktif. yaa itulah cerita, cerita yang menjadi bagian perjalanku dengan frida. Semoga dia sukses dalam karier dan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar