Halo Bloggi, sebelum tidur sekiranya akan lebih nyenyak jika sedikit saya berbagi pengetahuan baru mengenai arti dan makna salaman dari berbagai aktivitas sosial, budaya, dan situasi. Bermula dari isi ceramah Jumatan kemarin yang membahas mengenai salaman dari perspektif agama Islam. Maka muncul inspirasi saya untuk lebih membahas masalah salaman ini ke berbagai sudut pandang yang lebih luas karena secara tidak sadar salaman adalah kegiatan yang sering atau bahkan tiap hari kita lakukan atau kita temui dikehidupan sehari-hari.
Pertama, saya akan membahas sejarah kata salaman, menurut bebarapa sumber yang saya baca lewat laman memang tidak ada tulisan yang secara jelas menjelaskan secara etimologi kata salaman berasal dari bahasa mana, namum dari bebarapa tulisan saya sedikit condong kata salam berasal dari bahasa yunani yang artinya 'damai' atau yang serupa dengan kata 'shalom' artinya sejahtera (ibrani) dan salam (islam). Jika ditinjau dari sejarah mungkin kata salaman yang ada di dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa arab 'salam' yang artinya sejahtera. Secara morfologi salaman mungkin dibentuk dari kata dasar 'salam' + (-an) akhiran yang kemudian berarti melakukan kegiatan saling salam. Sedangkan dalam bahasa Jawa terdapat kata 'salim', 'saliman' yang artinya sama.
Berbicara soal salaman atau berjabat tangan mungkin kerap sekali kita lakukan dan kita lihat, namun sadar tidak bahwa salaman atau berjabat tangan mempunyai banyak makna yang tergantung oleh situasi atau konteks seperti kapan, dimana, dengan siapa kita melakukannya. lebih jelasnya saya akan mencoba menjelaskan satu persatu makna salaman dengan kontesk dan tujuannya.
1. Ketika hari raya Idul Fitri masyarakat Indonesia mempunyai budaya sungkeman atau saling bersalam-salaman yang bertujuan untuk saling maaf-memaafkan. Menurut hadist jika seorang muslim (muhrim) yang bertemu kemudian bersalaman maka diampuni Allah keduanya sebelum berpisah. Maksudnya dosa dari kedua orang yang berjabat tangan itu digugurkan. Dari penjelasan singkat ini berarti berjabat tangan bermakna untuk saling memaafkan.
2. Jabat tangan atau salaman yang dilakukan oleh kedua orang bisnisman yang mendapat kesepakatan seusai meeting proyek jelas maknanya berbeda dengan makna maaf-maafan. Bersalaman dalam konteks ini berarti terdapatnya kesepakatan antara pihak 1 dan pihak 2 dalam menjalankan usaha. Makna dari bersalaman ini, berarti kedua orang ini saling percaya dan sepakat dalam menjalankan usaha dengan pondasi saling kejujuran.
3. Bersalaman yang dilakukan oleh seorang wali nikah dengan calon pengantin pria saat ijab kabul juga mempunyai makna yang berbeda dengan makna sebelumnya. Dalam konteks ini salaman yang dilakukan oleh wali dan calon mempelai pria bermakna perjanjian yang dilakukan oleh mempelai pria dengan wali mempelai wanita untuk memperistri dan memperlakukan istri dengan baik sesuai tuntunan agama.
4. Salaman yang dilakukan oleh para penerima tamu dengan tamu saat menghadiri pernikahan, rapat, dll juga mempunyai makna yang lain. Dalam situasi ini berjabat tangan bermakna untuk sekadar menerima tamu datang sebagai bentuk kesopanan.
5. Berjabat tangan yang dilakukan oleh teman dengan temannya yang mendapat juara puisi atau sedang melakukan resepsi pernikahan juga bermakna lain dari makna-makna sebelumnya. Bersalaman disini bermakna memberikan ucapan ikut senang atas prestasi atau pernikahannya. Jika dilakukan dalam keadaan musibah berarti berjabat tangan untuk rasa simpati.
6. Bersalaman juga mempunyai makna untuk memperkenalkan diri. Seperti ketika ada seorang cowok yang mengajak kenalan seorang cwe dengan cara bersalaman.
7. Untuk budaya Jawa salim atau saliman merupakan hal yang wajid dilakukan dengan saudara-saudara yang datang atau saat kita berkunjung ke saudara, saliman di sini bermakna untuk saling mengakrabkan dan mendekatkan persaudaran.
Mungkin itu saja, yang bisa saya berikan mengenai makna salaman dari berbagai konteks, jika masih ada makna yang lain mungkin temen-temen bisa menambahinya. Salam prolove.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar