Bagi sebagian anak Jawa khususnya daerah Solo yang lahir di tahun 1980-1990 pasti akan banyak mengenal permainan lama yang umumnya memanfaatkan barang bekas atau lainnya untuk dijadikan permainan. Nah salah satu permainan tradisional yang dulu sering saya maenkan salah satunya adalah permainan omplong.
Omplong adalah jenis permainan ketangkasan yang melatih kita untuk tepat mendidik sasaran dengan sebuah lemparan. permainan ini memanfaatkan kaleng bekas, bisa susu, cat atau yang lain sebagai sarana utamanya. sedangkan sarana keduanya adalah batu atau pecahan bata atau genting sebagai alat yang nantinya dilempar agar mengenai kaleng bekas tersebut.
Secara etimologis kata omplong mungkin tidak bisa ditelusuri, namum jika diliat dari sisi penamaan sepertinya omplong berasal dari bunyi plong yang terjadi jika kaleng itu terkena lemparan. jadi bisa disimpulkan nama omplong berasal dari anomatope atau tiruan bunyi.
Cara permainan omplong ini sangat sederhana yaitu pertama letakan kaleng bekas di tanah yang lapang, kemudian dari pusat kaleng tersebut kita kasih jarak biasanya 3-4 meter sebagai garis lempar. jika lemparan kurang dari garis tersebut maka pelempar gagal mempunyai kesempatan melempar kaleng atau istilah "mbedeng" dan jika batu yang kita lempar semakin jauh berarti kita pelempar pertama yang mendapat giliran sedangkan yang semakin dekat dengan garis menjadi yang terakhir. kemudian jika ada satu pemain yang gagal mengenai sasaran maka dia menjadi penjaga kaleng bekas dan yang lain berlari untuk bersembunyi. permainan ini umumnya dilakukan oleh anak-anak kecil dan saya sangat bangga ketika permainan ini masih dimaenkan di desa kami saat ini.
maaf untuk sekedar membantu mendeskripsikan saya tampilkan foto permainannya meskipun fotonya kurang bagus.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar