Selasa, 21 Agustus 2012

ISL mampukah seperti EPL


Minggu ini kita sebagai penikmat sepak bola sudah mulai disuguhi pertandingan-pertandingan berlevel internasional. Pergelaran Liga Sepak Bola seperti EPL dan La Liga Spanyol sudah mulai bergulir dan ditayangkan di stasion televesi swasta di Indonesia. Permainan yang atraktif dan atmosfer penonton yang luar biasa adalah kenikmatan tersendiri ketika kita menyaksikan liga-liga tersebut di televisi. Sistem pengelolan liga yang sudah berjalan lama dan profesionalah yang membuat liga-liga tersebut mampu memberikan hiburan bagi penonton dan penikmat sepak bola di seluruh penjuru dunia.

Kalau kita bisa sadar sebenernya banyak aspek yang dapat kita pelajari dari liga-liga tersebut untuk kemajuan Liga di Indonesia. Selain mempertontonkan pertandingan sepak bola, liga-liga tersebut juga dikolala dan dikemas menarik oleh pengelola liga. Liga yang menarik dengan pemain berkelas dunia akan menarik banyak penonton dan imbasnya klub mendapat pemasukan tiket yang besar dari pononton, selain itu klub juga bisa menarik sponsor untuk mensupport keuangan klub sehingga klub bisa mandiri dari pengelolaan keuangan dan diharapkan bisa mendapat benefit materi dari sini.

Terlepas dari klub yang mendapat keuntungan dari sponsor, perusahaan yang memberikan sponsor punkemudian mendapat bermacam-macam feedback yang diberikan klub seperti penempelan logo perusahaan di seragam tim dan papan sponsor di stadion merupakan keuntungan tersendiri bagi perusahaan, selain keberadaan merk perusahaan mulai disadari oleh penonton sebagai sponsor resmi klub mereka pun secara tidak sadar membuat brand image reminding yang kuat bagi konsumen sehingga tidak menutup kemungkinan bisa mendongkrak penjualan produk perusahaan.

Salah satu perusahaan indonesia yang mendapat keuntungan dari pemberian sponsor ke salah satu klub di liga Indonesia adalah PT. MultiStrada yang memberikan sponsor ke Klub Persib Bandung. Keberadaan perusahaan mereka di persib bandung membuat kenaikan penjualan yang berarti Presdir Pieter Taruri mengungkapkan bahwa penjualan ban motor archiles sebelumnya hanya 5ribuban per bulan tetepi setelah satu bulan penjualan mereka meningkat menjadi 15ribu ban per bulan hingga saat ini puncaknya sampai 50 ribu ban perbulan (vivanews.com). Ini adalah salah satu keuntungan yang secara langsung dapat dilihar dari sebuah perusahaan yang memberikan sponsor di sepak bola.

Bercermin dari semua itu, kekacauan yang melanda sepak bola di Indonesia saat ini sangat disayangkan. Indonesia dengan 240 juta penduduk yang sebagian besar masyarakatnya pecinta sepak bola tidak dimanfaat dengan baik oleh pemerintah. Kepentingan Politik masih saja menjadi faktor penghambat pengelolaan sepak bola di indonesia. Dualisme induk organinasi yang secara de facto menyatakan keabsahannya masing menjadi penguasa sepak bola indonesia menjadi penghancur sendiri sepak bola indonesia. Joint comitte yang di buat oleh AFC untuk menyatukan dualisme ini nampaknya pun juga akan sia-sia karena egoisme oleh masing-masing kubu yang tidak mau mengalah untuk menang demi kamajuan sepak bola indonesia.

Potensi besar sepak bola Indonesia akan semakin suram jika masalah ini belum juga terselesaikan. Antuisme pononton yang luar biasa di ISL yang saat luar biasa dan kemeriahan liga yang saat khas dengan yel-yel suponter masing-masing klub tidak bisa menjadi penolong sepak bola indonesia. Harusnya para elit-elit pengelola di atas sadar bahwa sepak bola bukan sekedar permainan tp sepak bola adalah juga penggerak roh perekonomian skala kecil. Bisa kita liat dengan puluhan ribu penonton yang memadati stadion yang naik motor dari rumah membeli bensin dan membeli tiket masuk stadion, ratusan orang pedagang asongan yang bertransaksi di stadion hingga gaji pemain dan official dari klub merupakan perputarangan uang yang jumlahnya tidak sedikit belum lagi ditambah oleh sponsor.

Sepak bola adalah bagian dari nadi perekononian, di negara-negara eropa bahwa pemain sepak bola bisa ditranfer dengan harga yang fantasitis dan irrasional. Sepak bola adalah salah satu hiburan yang menarik dari sisi permainan dan bisnis, kapan sepak bola di indonesia juga bisa seperti itu. Pengelolan yang baik dan terstrukur adalah kunci dari kesuksesan liga-liga di eropa. Saya berharap elit - elit di atas mulai sadar dan legowo serta bergerak bersama-sama membangun sepak bola indonesia agar selevel dengan EPL dan La Liga Sponyol. amin.. :)


Wiji/20/08/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar