Halo semoga tulisan dan informasi ini bermanfaat.
Bagi shopping holic, yang namanya belanja adalah kebutuhan kedua setelah kebutuhan primer. Mereka bisa membeli barang apa saja yang dianggap lucu, unik, menarik, meskipun barang itu useless atau ga terpakai. Namanya juga hobbi belanja, mereka membeli barang bukan karena kebutuhan tapi karena keingingan. Pada tahap psikologis, kepuasan shopping holic hanya terletak pada saat mampu membeli, bukan pada saat barang diterima. Jadi rasa kepuasan mereka bukan terletak pada barang yang dibeli datang/sampai di tangan tapi rasa kepuasan mereka muncul saat mereka berhasil bertransaksi dengan penjual. Begini analogi yang sederhananya. Si A adalah shopping holic, dia cari barang-barang di Instagram atau media shopping online lainnya. Saat dia menemukan barang yang dianggap lucu dia kemudian membeli barang itu. Nah pada saat di mentransfer ke penjual muncul rasa kepuasan tersendiri, yang hanya dia sendiri yang bisa rasakan. Setelah dia berhasil transaksi kemudian biasanya dia akan bercerita ke temennya bahwa diabis membeli barang lucu. Di tahap ini si A menemukan kepuasan kedua karena dia bisa cerita ke temannya kalau dia abis membeli barang lucu. Sesampai barang sampai ke tangan biasanya reaksinya bisa makin puas atau cm sekedar biasa saja karena mereka membeli bukan karena kebutuhan tp keinginan dan kepuasan. Memang terlihat aneh tapi dalam psikologi kepuasan batin lebih asyik dirasakan dari pada kepuasan mendapat barang yang berguna.
Karena dorongan kepuasan dan keinginan inilah para penjual menfaatkan momentnya. Misalnya di toko online Instagram yang menawarkan barang-barang dengan tampilan foto lucu-lucu. Tampilan foto barang yang lucu-lucu tersebut memang dikemas sedemikian rupa sehingga memunculkan kesan yang menarik untuk dilihat. Dalam tahap ini si calon pembeli disuguhkan foto produk yang mampu menyuguhkan visual pleasure (kepuasan visual) bukan fungsi dan manfaatnya. Setelah calon pembeli tergiring secara tidak sadar oleh kepuasan visual ini, kemudian calon pembeli akan diarahkan ke harga yang dianggap layak dan pantas untu mendapatkan barang yang lucu dan menarik itu. Transaksipun dilakukan. hehe
Transaksi jual-beli online biasanya sering terjadi di kota-kota besar, seperti jakarta, surabaya, makasar dan kota lainnya. Hal ini terjadi karena banyak orang yang punya uang tapi tidak punya waktu untuk mencarinya di toko atau di mall. Jadi sela-sela kerjanya atau ditengah-tengah macet perjalan mereka bisa hunting barang-barang lucu di Instagram. Karena di Instagram barang yang tawarkan biasanya unik-unik dan menarik, selain itu hampir mungkin 90% penjual di Instagram tidak tipu-tipu. Karena akan sangat gampang membedakan toko palsu di Instagram dan asli. So selamat berbelanja dan bagi yang ingin mengambil kesempatan ini, silahkan anda mulai belajar jualan di Instagram karena pasarnya cukup potensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar