Minggu, 04 Agustus 2013

Sokrates

Sokretes adalah bapak filsuf dunia, itulah hal yang saya tangkap dari buku yang saya baca tadi siang di sebuah toko buku di salah satu perbelanjaan di kota Solo. Di sela-sela mengantar bapak dan ibu belanja kebutuhan lebaran saya menyempatkan melihat isi toko buku yang terletak di luar mall goro assalam bukanya pengen baca cuma karena bosen sebab ga ada lagi yang membuat saya tertarik di mall itu. Dari pintu masuk toko itu terlihat tulisan harga mulai 5000,- yang terdapat di atas buku-buku tipis yang semuanya untuk anak-anak SD dan anak kecil dan secara tidak sengaja di situ terdapat buku kecil dan tipis dengan harga 5000 dengan judul Sokretes. Dengan tertatik saya pun lansung menghampiri buku itu dan berniat ingin membelinya, namun karena bukunya tipis niat itupun sirna dan kepikiran hanya untuk membacanya karena saya yakin dalam 20 menit semua bisa saya baca dan benar buku itu bisa saya baca dengan durasi 20menit tanpa harus beli bukunya tetapi dalam pengetahuan baru.

Dalam tulisan ini, saya akan memberikan pemahaman sederhana mengenai sosok sokretes dan pemikirannya seingat apa yang saya baca tadi siang. Sokrates adalah seorang filsuf pertama yang lahir di abab 469 di antena Yunani. Sokrates adalah sosok pemikir yang sangat kritis dengan metode kritisnya Sokrates mampu membuat orang-orang berpikir dua kali ketika berdebat dengannya. Sokrates digambarkan sebagai sosok yang tidak tampan, tubuhnya gendut, hidung besar dan suka berbicara, dalam perjalanan hidupnya, dia banyak menghabiskan waktu itu berbicara dengan semua orang di sembarang tempat dan suka bertanya kepada setiap orang pintar yang menganggap dirinya pandai atau guru. Semasa hidupnya Sokrates dikenal kritis terhadap setiap hal, contohnya dia sering bertanya kepada setiap orang yang merasa ahli dibidangnya hingga ahli itu tidak bisa menjawad pertanyaan Sokrates, dengan  bahasa yang rumit Sokrates sering membuat orang sadar bahwa sebenarnya seseorang merasa tahu padahal sebenarnya mereka tidak tahu.

lebih lanjut, Sokrates menyatakan bahwa sebuah kebenaran itu bersifat universal, bukan berasal dari pemikiran individu atau kelompok. Namun pandangan itu ditentang oleh kaum sofis (sebutan bagi para ahli ilmu yang mendapatkan uang dengan cara menjual ilmunya). kaum sofis menilai pemikiran Sokrates kliru hingga banyak orang yang menentang pendapatnya. kemudian Sokrates juga menanyakan arti sebuah hidup, baginya manusia hidup harus tahu mengapa dia harus hidup, dan untuk apa dia hidup sehingga pada hakikatnya manusia akan sadar untuk apa dia ada di dunia itu jika seorang manusia tidak tahu apa yang akan dilakukan di kehidupan ini berarti sama saja manusia itu mati dalam hidupnya. satu lagi pemikiran Sokrates mengenai etika dan moral yang menurutnya bersifat relatif artinya bahwa etika dan moral dalam setiap manusia bisa dipelajari dan dibentuk dengan sebuah proses belajar. Mungkin hanya sebatas ini yang saya ingat dari buku tadi jika ada kekurangan sangatlah wajar karena tulisan ini hanya setetes ingatan saya mengenai isi buku yang saya baca secara sepintas di toko tadi semoga bermanfaat. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar