Salam hangat, semoga tulisan ini bermanfaat.
Pagi tadi, Senin tanggal 20 Juli 2015 pukul 10 siang saya memutuskan untuk pergi ke Museum Keraton Solo. Keputusan untuk berwisata sejarah ini, sebenarnya hanya iseng karena bingung menghabiskan libur lebaran. Sekitar pukul 08.45 saya mengontak temen saya Joko yang hobi jalan-jalan. Sampe-sampe satu tahun belakangan ini, dia sudah berkali-kali maen untuk mencari foto alam sebagai hobi barunya. Ajakan saya pun direspon baik olehnya dan ngomong-ngomong soal wisata ke Keraton Solo, kami berdua sebagai warga Solo baru kali pertama kali ini menginjakkan kaki ke Keraton meskipun hampir tiap bulan lewat keraton.
Sekitar pukul 10.30 kita sampe ke keraton, lumayan waktu tempuh kali ini cukup lama sekitar 30 menit. Hal ini wajar karena siang tadi masih libur lebaran jadi para pemudik memadati jalanan kota Solo. Harga tiket masuk keraton cukup murah 10 ribu rupiah, dengan harga segitu kita bisa menikmati koleksi museum dan informasi mengenai peniggalan benda sejarah tersebut dari sang guide tour. Ada banyak benda-benda asing yang baru saya temui di museum tersebut meskipun hanya sedikit info yang kita terima karena kita ngga menyewa guide tour. Sekedar mendengarkan guide menjelaskan rombongan lain, sedikit-dikit adalah sedikit ilmu. Setelah selesai melihat koleksi dan masuk di halaman keraton serta beberapa foto sudah diambil oleh Joko kami pun memutuskan untuk keluar museum untuk mencari minum dan makan.
Dari pintu keluar kita jalan balik sekitar 75meter kita disuguhi oleh bebarapa penjual mainan khas dari bambu dan bebarapa dokar yang menawarkan keliling area keraton. Tidak jauh dari situ ada beberapa penjual makanan kaki lima yang berada di bawah pohon, akhirnya kita memutuskan untuk beli es dawet telasih dan makan bakso atau siomay. Harga jajanan di area keraton relatif murah berkisar 5rb hingga 10rb padahal ini hari lebaran kalau ditempat lain biasanya harganya naik 100% tapi salut para pedagang masih menjual jajanannya dengan harga murah.
Setelah makan kita pergi ke salah satu penyimpanan mobil kuna yang masih termasuk area museum. Di garasi tersebut terdapat mobil royal seperti mobil yang dipakai di film kungfu hustle oleh ketua geng kapak. Tanpa sengaja eh ketemu sama mas Tri, dia salah satu temen kuliah dulu dan beliau merupakan salah satu keluarga raja yang mengelola museum. Akhirnya semacam reuni kita ngobrol dan beliaunya menjelaskan panjang lebar sejarah keraton dan beberapa koleksi mobil dan kereta kentjana yang dimililiki oleh para radja Surakarta.
Dari perjalanan wisata sejarah tadi pagi ada beberapa hal yang perlu kita pahami saat berkunjung ke museum.
1. Sempatkan waktu untuk berkunjung ke museum karena banyak pengetahuan baru dan benda-benda baru yang mungkin bisa menambah wawasan kita.
2. Ke museum jangan hanya foto-foto di depan benda koleksi karena kita tidak akan dapat apa-apa kecuali dapat foto.
3. Usahakan memakai jasa guide tour karena kita akan diberi informasi yang detail sehingga kita tidak susah-susah membaca *bagi yang malas baca
4. Patuhi tata tartib museum, untuk hal ini perlu diperhatikan karena ada beberapa benda di museum terkadang memiliki kekuatan mistis yang tidak masuk di logika kita. Sehingga kita ada larangan jangan di injak atau yang lain ya mohon dipatuhi dari nanti kita kenapa.
5. Sampaikan ke teman atau saudara kalau wisata ke museum itu asik dan dapat menambah wawasan.
mungkin ini saja informasi yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat. Terimakasih